Pengertian Kepemimpinan dan Tipe-Tipe Kepemimpinan |
Pengertian Kepemimpinan dan Tipe-Tipe Kepemimpinan. Kepemimpinan diterjemahkan ke dalam sifat-sifat, prilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola intuksi, hubungan kerja sama antar peran kedudukan dengan satu jabatan administrastratif dan persepsi dari lain-lain tentang legimitasi ada pengaruh.
Dalam buku The Art Of Leadership Ordway Tend
yang dikutip oleh Drs. Ahmad Rohani dan Drs. H. Abu Ahmadi dikatakan bahwa :
“Leadership is the actifity of influencing peopleto cooperaty toward some goal
wich they to find” sama yang mana mereka mewujudkan kerjasamanya itu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Herold Koontz melalui karyanya “Principle of
management” memberikan “Leadership is the are coordinating and motivating
individuals and group achieve desired inds”. Pengertian kepemimpinan adalah seni atau
kemampuan untuk mengkoordinasikan dan menggerakkan seseorang individu atau
kelompok kea rah pencapaian tujuan yang diharapkan.
Sementara itu M. Surya mengatakan bahwa pada
umumnya kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses guna mempengaruhi
kegiatan kelompok supaya teratur dalam tugasnya dan usahanya untuk merumuskan
dan mencapai tujuan.
Sementara itu bila ditinjau dari segi sejarah
dan perkembangannya, defenisi “kepemimpinan” dapat dikemukaan tida konsep
tentang kepemimpinan, yaitu :
a.
Kepemimpinan
merupakan suatu kepemimpinan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir
yang ada pada diri seorang pemimpin. Kepemimpinan diartikan sebagai “Trairs in
the individual leader”. Jadi seseorang menjadi pemimpin karena memang
dilahirkan sebagai pemimpin bukan dipimpin, atau dididik.
b.
Kepemimpinan
sebagai fungsi kelompok “function of the group”. Jadi pemimpin dipengaruhi oleh
sifat-sifat dan cirri kelompoknya.
c.
Kepemimpinan
dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi “Funcion of the situstion”. Jadi
seseorang jadi pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh psikolog dan sosiolognya,
tetapi juga atas ekonomi dan politis.
Adapun pengertian
Kepemimpinan menurut Atmosdinjo adalah sebagai berikut :
a)
Suatu
kepribadian (personality) seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang untuk
melakukan apa yang dihendakinya.
b)
Kepemimpinan
adalah sebagai penyebab dari kegiatan-kegiatan, proses atau kesenian untuk
mengubah pandangan orang atau kelompok.
c)
Kepemimpinan
adalah sebagai seni “Art”, kesanggupan (Abillituy) atau teknik untuk membuat sekelompok
orang bawahan untuk mentaati bahkan berkorban untuknya.
d)
Kepemimpinan
dapat pula dipandang sebagai bentuk persuasi atau seni pembinaan kelompok
orang-orang tertentu “Human Relation” dan motivasi yang tepat sehingga mereka
mau bekerja sama untuk mengcapai tujuan organisasi.
e)
Kepemimpinan
sebagai suatu sarana, suatu instrument atau alat untuk membuat sekelompok orang
bekerjasama dan mentaati segala peraturan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam hal ini kepemimpinan adalah sebagai dinamika organisasi yang
membuat orang-orang bergerak, giat dan berdaya upaya untuk mencapai tujuan.
Sedangkan Ralp M. Stogdill, mendefinisikan pengertian kepemimpinan
sebagai proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatukelompok yang diorganisasi
menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan.
Marji’in Syam mengartikan bahwa pengertian kepemimpinan adalah
keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam usaha
bersama guna mencapai tujuan atau kepemimpinan adalah proses pemberian jalan
yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari berbagai teori tentang kepemimpinan
tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan (leadership)
adalah suatu kemampuan individu (seseorang) dalam mempengaruhi, mebina mengubah
pandangan, memotivasi serta membuat orang-orang(kelompok) bergerak, giat,
berkorban dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang direncanakan dan
ditentukan bersama.
Seperti apa Tipe-Tipe Kepemimpinan ? Didalam dunia kependidikan terdapat beberapa
tipe-tipe kepemimpinan yang pada prakteknya mungkin dijalankan secara sama-sama
sehingga berbentuk kombinasi. Cara-cara seorang pemimpin dalam melaksanakan
dalam melaksanakan kepemimpinannya berbeda-beda hal ini berkaitan dengan
sifat-sifat watak pribadi seorang pemimpin. Dalam prakteknya ternyata tipe-tipe
itu bervariasi adanya, tergantung pada situasi pada kematangan bawahan yang
dibinanya ( kamampuan pengetahuan, keterampilan), selain itu tergantung pada
waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaannya itu sendiri.
Adapun tipe-tipe kepemimpinan yang pokok
adalah sebagai berikut :
1.
Kepemimpinan
otoriter
Bentuk kepemimpinan
ini paling banyak dikenal, karena terolong yang paling tua. Kepemimpinan ini
menetapkan kekuasaan ditangan seorang yang disebut atasan. Pihak atasan
memandang dirinya lebih berkualitas dalam segala hal dibandingkan dengan
bawahannya. Segala peraturan yang diperintahkan olah atasan harus dijalankan
tanpa dibantah dari orang lain, dalam hal ini bawahannya harus tunduk pada
kekuasannya dengan mempergunakan ancaman dan hukuman sebagai alat untuk
menjalankan kepemimpinannya.
Pemimpin yang
otoriter ini biasanya tidak memberi kesempatan kepada bawahannya untuk
berinisiatif mengeluarkan pendapatnya. Walupun tidak mustahil kegiatan-kegiatan
yang dilakukan lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan perintah yang
diberikan oleh atasan. Akibat dari kepemimpinan ini guru menjadi orang penurut
yang tidak mampu berinisiatif dan terikat mengambil keputusan. Hal ini akan
mematikan kretaivitas guru sehingga tidak mampu menciptakan kerja dan selalu
menunggu intruksi atasan. Guru-guru berpendapat lebih baik bekerja sesuai
dengan perintah daripada melakukan inisiatif sendiri yang akan dipandang salah
dan dijatuhi sangsi, atau dengan istilah sebutan sekarang” Asal Bapak Senang”
dampak dari kepemimpinan ini sekolah manjadi statis.
Kepemimpinan ini pada
dasarnya kurang tepat bilamana dilaksanakan secara murni dilingkungan lembaga
pendidikan dan akan mengakibatkan pendidikan tidak mampu mengikuti perkembanagan
zaman baik disbanding ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sangat besar
pengaruhnya dilembaga pendidikan. Kepemimpinan leisez faire
Bentuk kepempinan ini
kebalikan dari bentuk kepemimpinan otoriter, seorang pemimpin memberikan
kebebasan penuh kepada para anggota untuk bekerja sesuka hatinya, berinisiatif
dan mengambil kebijakan sendiri. Anggota kelompok bekerja menurut kehendaknya
masing-masing tanpa adanaya pedoman kerja yang baik. Seorang pemimpin mempunyai
keyakinan bahwa dengan memberikan yang
2.
Kepemimpinan
demokrasi
Dewasa ini,
kepempinan yang baik untuk diterapkan dalam sebuah lembaga pendidikan ialah
kepemimpinan demokrasi, kepemimpinan demokrasi menurut hadari nawawi adalah”
kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah yang berusaha memanfaatkan setiap
orang untuk kepentingan kemajuan dan perkembangan organisasi.
Dalam kepemimpinan
ini, semua guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama,semua keputusan diambil melalui musyawarah dan mufakat yang harus
ditaati. Pemimpin menghargai dan menghormati pendapat tiap-tiap guru untuk
memberikan inisiatif dan mendorong mengembangkan keterampilan masing-masing
misalnya ; mencoba hal-hal yang baru yang akan mendatangkan menfaat bagi
perkembangan pendidikan dan pengajaran disekolah.
Pemimpin tidak
melaksanakan tugasnya sendiri, ia bersikap bijaksana didalam pembagian
pekerjaan dan tanggung jawab. Ia dihormati dan seganisecara wajar, sehingga
akan tercipta hubungan kerja yang baik dalam bentuk saling mengerti dan saling
menunjang, acara rapat dewan guru di terapkan bersama guru dan di laksanakan
secara teratur. Kedisiplinan tanpak sekali di dalammya kepala sekolah lebih
mementingkan kepentingan bersama daripada mementingkan individu.
Sedangkan Erich From dalam bukunya “Man For
Himself” mengkategorikan tipe-tipe kepempinan yang dikutip oleh Ahmad Rohani
dan H Abu Ahmadi, mengemukakan ada lima tipe kepempinan berdasarkan pola-pola
tingkah laku yang ditampilkannya. Kelima tipe tersebut adalah :
1.
Tipe
“bertahan” atau ”menerima” yaitu pemimpin berkeyakinan bahwa kebaikan dan
kebenaran itu timbul dari luar darinya. Untuk melaksanakan tugasnya ia harus banyak
menerima masukan yang sebanyak-banyaknya dari luar.
2.
Tipe
“menyerang” atau “menggunakan”, yaitu pemimpin yang selalu ingin dominan
terhadap anggota kelompok. Pemimpin ini cenderung menggunakan pendapat orang
lain sebagai pendapatnya sendiri untuk keperluan kepemimpinannya.
3.
Tipe
“ menimbun” yaitu pemimpin yang cenderung tidak percaya kepada pihak diluar
dirinya. Ia selalu menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya dan
mempertahankan pendapatnya sendiri.
4.
Tipe
Kepemimpinan memasarkan yaitu bentuk kepemimpinan yang pimpinannya merasa bahwa
dirinya sebagai orang yang serba pandai/tahu dan ia cenderung memimpin dengan
imbalan yang memadai.
5.
Kepemimpinan
produktif yatiu Bentuk kepemimpinan yang pimpinannya sadar akan kemampuan
dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk mendorong anggota sehingga tiap-tiap
anggota menjadi produktif.
EmoticonEmoticon