Pengertian Belajar, Hasil Belajar dan Indikator Hasil Belajar
|
·
Pengertian belajar
·
Pengertian hasil belajar
·
Indikator hasil belajar
·
Tingkatan hasil belajar
·
Penilaian hasil belajar
1. Pengertian
Belajar
Witheringtone
(1950 ; 165) memberikan batasan belajar sebagai berikut: Belajar merupakan
suatu perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimenifestasikan dalam perubahan
penugasan-penugasan pola respon atau tingkah laku baru yang mungkin bentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan kemampuan atau pemahaman.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar yaitu suatu proses perubahan prilaku sebagai
hasil usaha individu berdasarkan pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Pengertian
Hasil Belajar
Hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan ialah dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti jadi mengerti, dari bodoh menjadi
pintar. Dalam aspek sikap ialah dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan
menjadi sopan, dari kurang ajar menjadi terpelajar. Hal ini merupakan salah
satu kriteria keberhasilan belajar, diantaranya ditandai oleh terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar. Tanpa adanya perubahan
tingkah laku, belajar dapat dikatakan tidak berhasil.
Perubahan
yang terjadi dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan (habit),
kecakapan-kecakapan (skill) atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal
ini mengandung arti bahwa tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
dipengaruhi berhasil oleh proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau
siswa.
3. Indikator
Keberhasilan
Indikator
yang dijadikan tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar
dapat dikatakan berhasil berdasarkan ketentuan
kurikulum yang disempurnakan saat ini yang dipergunakan adalah :
a) Daya
serap terhadap bahan pembelajaran mencapai prestasi tertinggi baik
secara individual maupun kelompok.
c)
Kompetensi yang telah digariskan dalam
indikator pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok.
Demikian
dua macam tolok ukur yang dipergunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar. Namun yang banyak disajikan sebagai tolok
ukur keberhasilan dari keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran.
4. Tingkat Hasil
Belajar
Untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasil;an belajar siswa terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan dan sekaligus untuk menmgetahui keberhasilan guru dalam mengajar,
kita dapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan belajar dengan menggunakan
kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu KTSP / Kurikulum 2013 yang telah disusun
oleh masing-masing tingkat satuan sekolah diantaranya adalah :
a) Istimewa/maksimal,
apabila seluruh bahan pelajaran yang disajikan dapat dikuasai siswa.
b) Baik
sekali/optimal, apabila pelajaran sebagian besar 85% s.d 94% yang diajarkan dapat dikuasi siswa.
c) Baik/minimal,
apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s.d
84% dikuasai siswa.
d) Kurang,
apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa
Dengan
melihat data yang terdapat dalam format daya serap dalam pembelajaran dan prosentase
keberhasilan siswa dalam mencapai Indikator pembelajaran tersebut dapat
diketahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan
siswa dan guru.
5. Penilaian
Hasil Belajar
Pengukuran dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar
dapat dilakukan tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya,
tes prestasi belajar dapat digolongkan dalam jenis penilaian sebagai bherikut :
a) Tes
formatif
Penilaian
ini digunakan untuk mengukur setiap satuan bahan tertentu dan bertujuan hanya
untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap bahan
tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk
memperbaiki pembelajaran bahan tertentu dalam waktu tertentu pula atau sebagai feed
back (umpan balik) dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran berikutnya.
b) Tes Sub
Sumatif
Penilaian
ini meliputi sejumlah bahan pengajaran atau suatu bahan yang telah diajarkan
dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah selain untuk memperoleh gambaran daya
serap juga untuk menetapkan tingkat prestyasi belajar siswa. Hasilnya
diperhitungkan untuk menentukan nilai raport.
c) Tes
Sumatif.
Tes ini
diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap pokok-pokok bahasan yang
telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya ialah untuk menetapkan tingkat
atau tarap keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu.
Hasil tes ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun rangking (peringkat)
atau sebagai ukuran kualitas sekolah.
No comments