Pengertian Klasifikasi dan Jenis Klasifikasi Bahan Perpustakaan |
Pengertian Klasifikasi dan Jenis Klasifikasi Bahan Perpustakaan. Klasifikasi merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam proses pengolahan Bahan Perpustakaan, karena dengan klasifikasi pemustaka akan dibimbing agar dapat menemukan suatu Bahan Perpustakaan yang diperlukan dengan mudah, cepat dan tepat. Semua koleksi perpustakaan dikelompokkan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan. Selain itu pula, dengan klasifikasi. Bahan Perpustakaan akan mudah disimpan atau ditempatkan kembali pada tempat penyimpanan (rak).
Pelayanan perpustakaan
dapat berjalan dengan
baik apabila perpustakaan
sudah diselenggarakan secara teratur
terutama Bahan Perpustakaan
yang menjadi koleksinya. Koleksi
akan dapat teratur apabila disusun dengan baik. Susunan Bahan Perpustakaan
tidak dapat dilepaskan dari pengklasifikasian. Dengan susunan koleksi yang baik
berarti akan lebih
meningkatkan pendayagunaan koleksi
itu sendiri di samping pemanfaatan perpustakaan pada
umumnya.
Berbagai macam sistem
klasifikasi perpustakaan terdapat beberapa pilihan. Materi ini akan menekankan
pada penggunaan Klasifikasi
Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification/DDC). Pilihan pada
klasifikasi persepuluhan Dewey
karena berbagai alasan,
misalnya mudah digunakan
dan telah digunakan secara
luas khusunya di Indonesia.
Lebih dari itu,
penentuan notasi klasifikasi
dapat dikembangkan melalui tabel-tabel pada DDC
bersifat enumeratif. Artinya
semua pokok persoalan/subjek dari
setiap bidang dengan
segala aspeknya yang berhubungan, semuanya
telah terdaftar dan
diberi nomor sendiri.
Tentu saja hal
ini akan lebih mempermudah petugas yang mengerjakan klasifikasi.
Pengertian Klasifikasi secara umum
adalah cara atau
alat pengelompokan koleksi perpustakaan berdasarkan
ciri-ciri yang sama
atau identik sama. Klasifikasi bertujuan
agar suatu koleksi ditemukan dengan mudah, cepat, dan tepat. Pengertian
ditemukan kadang tidak
harus fisiknya.Ketersediaan data bibliografi kadang
sudah sangat membantu
para pemustaka. Istilah
klasifikasi di perpustakaan oleh
kebanyakan orang,dengan serta merta tertuju pada suatu skema tertentu, misalnya
DDC. Padahal klasifikasi atau
pengelompokan koleksinya menerapkan beberapa
ragam dengan pertimbangan
khusus yang disesuaiakan dengan kondisi
perpustakaan yang bersangkutan
dan ciri
masing-masing jenis koleksi yang
dimiliki. Artinya, tidak menutup kemungkinan sebuah perpustakaan menerapkan
lebih dari satu sistem klasifikasi.
Jenis / ragam klasifikasi
yang lazim di terapkan di perpustakaan antara lain:
a.
Klasifikasi Artifisial, adalah
pengelompokan pustaka berdasar
ciri atau sifat, bentuk, dan
sifat lainnya. Misal:
warna cover, ukuran,
kemasan, dsb. Pengelompkan di
sini lebih menekankan sifat fisiknya.
b.
Klasifikasi Utility, adalah
pengelompokan bahan perpustakaanberdasarkan kegunaannya. Misal:
buku paket, referensi, buku bacaan bidang khusus, dsb.
c.
Klasifikasi Fundamental, adalah
pengelompokan pustaka berdasarkan
isi pokok persoalan yang
dibahas atau berdasarkan subjek atau
disiplin ilmu.
Misalnya: Matematika,
Kimia Organik, dsb.
Klasifikasi fundamental menggunakan
pedoman, misal: DDC, UDC, Daftar Tajuk Subjek, Tesaurus.
Untuk memperoleh hasil
klasifikasi yang baik seorang petugas perlu memiliki:
a. pertama, wawasan mengenai
(rumpun) keilmuan yang baik,
b. kedua, memahami dengan
baik pedoman yang digunakan, dan
c. ketiga, banyak latihan
dan “jam terbang” yang memadai.
Untuk poin pertama adalah
dengan banyak membaca menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan
secara umum. Pada
dasarnya penentuan notasi/angka
sebuah dokumen misalnya menggunakan
DDC identik dengan
penentuan subjek menggunakan Daftar
Tajuk Subjek hanya saja hasilnya
berupa kata/istilah/frasa.
EmoticonEmoticon