Sunday, June 30, 2019

KRITERIA PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN DI TK DAN SD KELAS BAWAH

 Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di TK dan SD Kelas Bawah

Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di TK dan SD Kelas Bawah. Dalam pembahasan di atas telah dikemukakan bahwa anak belajar dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa, dengan demikian strategi yang paling baik untuk mendukung belajar anak pun berbeda pula. Keragaman strategi  ini  penting  untuk  dipertimbangkan  ketika  guru  merencanakan kegiatan  belajar.  Dalam  setiap  pembelajaran  yang  dilaksanakan,  guru harus  mempertimbangkan  secara  cermat  strategi  mengajar  yang  akan digunakan untuk memudahkan anak belajar. Strategi  pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  segala  usaha  guru  dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.

Terdapat  beberapa  jenis  strategi  pembelajaran  yang  dapat dipertimbangkan  oleh  guru.  Pemilihan  strategi  dan  metode  ini  akan memfasilitasi anak belajar baik secara individual, belajar dalam kelompok kecil,  belajar  dalam  kelompok  besar  maupun  belajar  di  luar  kelas.

Apa saja Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di TK dan SD Kelas Bawah? Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: (1) karakteristik tujuan pembelajaran, (2) karakteristik anak dan cara belajarnya, (3) tempat berlangsungnya kegiatan, (4) tema pembelajaran, serta (5) pola kegiatan.

1)  Karakteristik Tujuan Pembelajaran 
Setiap  tujuan  pembelajaran  memiliki  karakteristik  tertentu  artinya apakah  tujuan  pembelajaran  tersebut  cenderung  menekankan pengembangan  aspek  kognitif,  kreativitas,  bahasa,  sosial,  emosi, motorik  kasar  dan  halus,  pengembangan  moral  dan  agama,  disiplin serta seni.

Guru  dapat  mengembangkan  kemampuan  berbahasa  anak,  dengan menggunakan strategi pembelajaran yang memungkinkan anak dapat mengembangkan  keterampilan  menyimak,  berbicara,  membaca  dan menulis melalui cara-cara yang menyenangkan. 

Agar  tercapai  tujuan  pembelajaran  yang  lebih  menekankan  aspek kognitif, digunakan strategi pembelajaran yang dapat membantu dan memfasilitasi  anak  untuk  mengembangkan  kemampuan  berpikir sehingga  dapat  mengolah  perolehan  belajarnya,  menemukan berbagai  jenis  alternatif  pemecahan  masalah,  membantu  anak mengembangkan  kemampuan  logika  matematika  dan  pengetahuan tentang  ruang  dan  waktu,  serta  mempunyai  kemampuan  untuk memilah,  mengklasifikasikan  serta  mengembangkan  kemampuan berpikir teliti.

2)  Karakteristik Anak 
Karakteristik  anak  merupakan  faktor  penting  lainnya  yang  harus dipertimbangkan oleh guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran .  Sebelumnya  telah  dibahas tentang karakteristik anak. Karakteristik anak itu adalah unik, aktif, rasa ingin  tahunya  tinggi,  egosentris,  berjiwa  petualang,  daya konsentrasinya  pendek,  daya  imajinasinya  tinggi  dan  senang berteman.

3)  Tempat Berlangsungnya Kegiatan
Selain  tujuan  dan  karakteristik  anak,  faktor  lain  yang  harus dipertimbangkan  dalam  memilih  dan  menggunakan  strategi pembelajaran  adalah  tempat  dilaksanakannya  kegiatan.  Artinya apakah kegiatan pembelajaran itu akan dilaksanakan di dalam ruangan atau  di  luar  ruangan,  serta  ukuran  tempat  yang  akan  digunakan. 

4)  TemaPembelajaran
Tema  merupakan  bahan  ajar  yang  disajikan  kepada  anak. Penggunaan tema dalam pembelajaran adalah suatu hal yang amat penting, karena pembelajaran tema relevan dengan karakteristik perkembangan  anak  yang  bersifat  holistik.  Melalui  tema  anak-anak dapat  mengembangkan  seluruh  aspek  perkembangannya  yang meliputi  perkembangan  kognitif,  bahasa,  fisik  motorik,  sosial emosional dan estetika.Tema yang dipilih pun harus relevan dengan minat  anak,  dapat  dikembangkan  melalui  kegiatan  pengalaman langsung, dan dimulai dengan lingkungan yang terdekat dengan anak. 

5)  Pola Kegiatan
Dalam  kaitannya  dengan  pola  kegiatan, Gordon  dan  Browne dalam Muslichatoen mengemukakan ada tiga jenis pola kegiatan yang dapat dipilih guru yaitu; (1) pola kegiatan dengan pengarahan langsung oleh guru, (2) pola kegiatan semi kreatif, dan (3) pola kegiatan kreatif. Dalam  pola  kegiatan  melalui  pengarahan  langsung  oleh  guru, partisipasi anak, cenderung pasif, karena pembelajaran lebih banyak dikendalikan oleh guru melalui petunjuk, contoh, tugas atau perintah; sedangkan  kegiatan  anak  lebih  banyak  mengamati,  dan melaksanakan hal-hal yang diarahkan oleh guru.

Dalam pola kegiatan seni kreratif, guru memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan karya hasil tiruan atau  mencontoh.  Setiap  anak  diberi  kebebasan  untuk mewujudkan  kreativitasnya  akan  tetapi  kebebasan  ini  belum sepenuhnya  diberikan  kepada  anak  karena  anak  masih  mendapat bimbingan dan pengarahan guru.

Pola kegiatan kreatif adalah pola kegiatan yang menghadapkan anak pada berbagai masalah yang perlu dipecahkan baik oleh perorangan maupun  oleh  kelompok.  Sifat  masalah  yang  harus  dipecahkan  tentu saja  masalah  yang  sesuai  dengan  tingkat  perkembangan  dan  usia anak.  Peran  guru  dalam  pola  kegiatan  kreatif  hanyalah  sebagai fasilitator atau yang memberikan bimbingan dan bantuan apabila anak membutuhkannya.Atas  dasar  berbagai  pertimbangan  tersebut,

Jelaslah  bawa  pemilihan  dan  penggunaan  strategi  pembelajaran  harus  sesuai  dengan  situasi  dan kondisi.  Pada suatu waktu, guru mungkin harus memilih strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada pola kegiatan pengarahan langsung dengan cara  menginformasikan  atau  menjelaskan,  tetapi  dalam  kesempatan lain  mungkin  guru  harus  menggunakan  pola  kegiatan  yang  lebih banyak  memberikan  kesempatan  kepada  anak  untuk  melakukan  eksplorasi terhadap lingkungannya.



= Baca Juga =



Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon