PUISI “NYANYIAN KEMERDEKAAN” KARYA AHMADUN YOSI HERFANDA |
NYANYIAN KEMERDEKAAN
Karya Ahmadun Yosi
Herfanda
Hanya kau yang
kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia
Akankah kau biarkan
aku duduk berduka
Memandang
saudaraku, bunda pertiwiku
Dipasung orang asing
itu?
Berabad-abad aku
terlelap
Bagai laut kehilangan
ombak
Atau
burung-burung Yang semula Bebas
di hutannya
Digiring ke
sangkar-sangkar Yang terkunci
pintu-pintunya
Tak lagi bebas
mengucapkan kicaunya
Berikan suaramu,
kemerdekaan
Darah dan degup
jantungmu
Hanya kau yang kupilih
Di antara
pahit-manisnya isi dunia
Orang asing itu
berabad-abad
Memujamu di negerinya
Sementara di negeriku
Ia berikan
belenggu-belenggu
Maka bangkitlah Sutomo
Bangkitlah Wahidin
Sudirohusodo
Bangkitlah Ki Hajar
Dewantoro
Bangkitlah semua dada
yang terluka
“Bergenggam tanganlah
dengan saudaramu
Eratkan genggaman
itu atas namaku
Kekuatanku akan
memancar dari genggaman itu.”
Suaramu sayup di udara
Membangunkanku dari
mimpi siang yang celaka
Hanya kau yang
kupilih, kemerdekaan
Di antara
pahit-manisnya isi dunia
Berikan degup
jantungmu
Otot-otot dan derap
langkahmu
Biar kuterjang
pintu-pintu terkunci itu
Atau mendobraknya atas
namamu
Terlalu pengap udara
yang tak bertiup
Dari rahimmu,
kemerdekaan
Jantungku hampir
tumpas
Karena racunnya
Hanya kau yang
kupilih, kemerdekaan
Di antara
pahit-manisnya isi dunia!
(Matahari yang kita tunggu Akankah
bersinar juga Di langit kita?).
Mei 1985
EmoticonEmoticon