Tuesday, June 19, 2018

PUISI “NYANYIAN KEMERDEKAAN” KARYA AHMADUN YOSI HERFANDA

PUISI “NYANYIAN KEMERDEKAAN” KARYA AHMADUN YOSI HERFANDA



NYANYIAN KEMERDEKAAN
Karya Ahmadun Yosi Herfanda


Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia
Akankah kau biarkan aku duduk berduka
Memandang saudaraku, bunda pertiwiku
Dipasung orang asing itu?
Mulutnya yang kelu tak mampu lagi menyebut namamu

Berabad-abad aku terlelap
Bagai laut kehilangan ombak
Atau burung-burung        Yang semula Bebas di hutannya
Digiring ke sangkar-sangkar        Yang terkunci pintu-pintunya
Tak lagi bebas mengucapkan kicaunya

Berikan suaramu, kemerdekaan
Darah dan degup jantungmu
Hanya kau yang kupilih
Di antara pahit-manisnya isi dunia

Orang asing itu berabad-abad
Memujamu di negerinya
Sementara di negeriku
Ia berikan belenggu-belenggu
Maka bangkitlah Sutomo
Bangkitlah Wahidin Sudirohusodo
Bangkitlah Ki Hajar Dewantoro
Bangkitlah semua dada yang terluka
“Bergenggam tanganlah dengan saudaramu
Eratkan genggaman itu atas namaku
Kekuatanku akan memancar dari genggaman itu.”

Suaramu sayup di udara
Membangunkanku dari mimpi siang yang celaka

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia
Berikan degup jantungmu
Otot-otot dan derap langkahmu
Biar kuterjang pintu-pintu terkunci itu
Atau mendobraknya atas namamu
Terlalu pengap udara yang tak bertiup
Dari rahimmu, kemerdekaan

Jantungku hampir tumpas
Karena racunnya

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia!
(Matahari yang kita tunggu         Akankah bersinar juga Di langit kita?).
Mei  1985




Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon