Fokus Inovasi dan Strategi Inovasi. Esensi inovasi adalah perubahan. Hal ini mengandung arti bahwa ketika lahir sebuah inovasi produk/jasa, maka disitu telah terjadi perubahan atas produk/jasa tersebut. Perubahan bisa berhubungan dengan desain, model, bentuk, warna, spesifikasi, ukuran (size ), kecepatan layanan, cara melayani, dan mutunya. Apapun perubahannya, targetnya adalah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan tetap menjadi fokus inovasi dan target perubahan.
Menurut Joe Tido, John
Bessant, and Keith Pavitt. (2005: 10) ada empat kategori yang menjadi fokus
inovasi, yaitu:
•
‘product innovation’ - changes in the things (products/services) which an
organization offers;
•
‘process innovation’ - changes in the ways in which they are created and
delivered;
•
‘position innovation’ - changes in the context in which the products/services
are introduced;
•
‘paradigm innovation’ - changes in the underlying mental models which frame
what the organization does.
Instansi pemerintah sebagai organisasi
nonprofit merupakan lembaga yang menghasilkan jasa (services) bagi masyarakat
sebagai konsumen atau pelanggannya. Seperti halnya pada perusahaan atau
industri manufaktur, target pemberian layanan dari instansi pemerintah sebagai industri
jasa pun sama, yaitu kepuasan pelanggan. Merujuk pandangan Hoe Tido dkk
sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, maka
layanan dalam penyelenggaraan pemerintahan pun dapat menghasilkan inovasi pada
berbagai kategori. Inovasi produk dapat dilihat pada aspek perubahan tata letak
(layout ) ruangan kerja yang dapat memberikan kenyamanan bagi pegawai dan
masyarakat yang memerlukan layanan,
bertambahnya jenis layanan
yang dapat diberikan oleh instansi (misalnya rumah sakit yang semula hanya
melayani pasien umum kemudian diperluas sehingga bisa melayani pasien miskin,
jamsostek ataupun asuransi lainnya). Inovasi proses dilakukan melalui reformasi
birokrasi dengan memberikan metode pelayanan baru (misalnya layanan satu atap,
layanan melalui pemangkasan birokrasi), penggunaan teknologi baru, prosedur
kantor yang disederhanakan, dan percepatan waktu layanan. Inovasi posisi
terjadi karena adanya reposisi persepsi dalam konteks khusus, misalnya: perubahan
persepsi pakaian serba hitam, yang semula digunakan sebagai tanda berkabung
namun sekarang telah bergeser pada suasana elegant; penambahan fungsi telepon selular
dengan berbagai fasilitas, penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi
yang semakin meluas sampai ke pelosok desa. Inovasi paradigma berhubungan dengan
perubahan model mental yang mengubah mindset pelanggan dalam hal mendapatkan
layanan, misalnya: mesin ATM yang dapat digunakan untuk mengambil dan/atau menyimpan
uang dari dan di bank, layanan berbasis internet (e-banking, e-com-merce,
e-learning, e-procurement, e-mail, e-business), dan berbagai layanan online
lainnya.
Inovasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan akan senantiasa dikaitkan dengan aspek kebaruan (novelty)
yang terjadi dalam layanan yang diberikan. Pemutakhir an data penduduk,
pemetaan lokasi sekolah, penyusunan program kerja baru, evaluasi kinerja
berkelanjutan, catatan laporan keuangan, merupakan bukti adanya kebutuhan untuk
terus memperbaharui data dan informasi di lingkungan instansi pemerintah.
Dengan berbekal data yang akurat dan dapat diakses dengan cepat, maka keputusan
yang diambil pimpinan akan tepat pada sasaran, tetap aktual, dan sesuai dengan
kondisi nyata (bersifat kontekstual).
Ada tiga strategi inovasi
yang dianjurkan oleh Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (Buku 2: 2011:
56), yaitu: strategi eksplorasi, strategi kerja sama, dan strategi kewirausahaan.
Secara rinci ketiga strategi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
•
strategi eksplorasi adalah merancang organisasi untuk mendorong kreativitas dan
dimulainya ide-ide baru;
•
strategi kerja sama adalah mencipta kan kondisi dan sistem untuk memudahkan
terjalinnya kerja sama internal dan eksternal serta pertukaran informasi;
•
strategi kewirausahaan adalah menjalankan proses dan struktur untuk menjamin
bahwa ide-ide baru diutarakan untuk nantinya diterima dan diterapkan.Implementasi
strategi pendekatan inovatif dalam memberikan layanan kepada publik dimulai
dengan menumbuhkan kesadaran pegawai akan pentingnya menghargai inovasi hasil
pemikiran seseorang atau sekelompok orang, walaupun idenya datang dari kelompok
bawahan.
Sebuah organisasi publik
tidak hidup dalam ruang hampa, tetapi berada di tengah lingkungan sosial yang dinamis.
Dalam dinamika organisasi sebagai sebuah sistem yang terbuka ( open system ),
tentu saja akan terjadi saling pengaruh antarpihak yang terkait. Oleh karena
itu, perubahan yang terjadi di dalam organisasi akan berpengaruh terhadap lingkungannya,
sebaliknya perubahan lingkunganpun akan mempengaruhi kondisi internal
organisasi. Organisasi haruslah fleksibel supaya bisa mengimbangi perubahan
yang terjadi, baik dengan lingkungan politik, sosial, ekonomi, budaya,
pengetahuan, teknologi, maupun pertahanan dan keamanan. Pada era reformasi,
paradigma pemerintahan yang demokratis menuntut adanya layanan yang baik dan
mampu mengedepankan hak masyarakat untuk mendapatkan kepuasan.
EmoticonEmoticon