
Profil
Mendikbud Dikti 2019 - 2024 Nadiem Makarim. Menteri Pendidikan Kebudayaan
dan Pendidikan Tinggi (Mendikbuddikti) di Kabinet Indonesia Maju dijabat oleh Nadiem
Makarim. Ia dilantik MENDIKBUD DIKTI sebagai
oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu 23 Oktober 2019.
Nadiem Makarim menggantikan
Muhadjir Effendi yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud. Profil
Mendikbuddikti Nadiem Makarim merupakan salah satu pengusaha muda sukses di
Indonesia. Popularitasnya kian meningkat seiring kesuksesan perusahaan
ride-hailing yang didirikannya pada 2010, Gojek.
Secara singkat Profil
Mendikbud Dikti Nadiem Makarim adalah sebagai berikut: Nama : Nadiem Anwar
Makarim, B.A., M.B.A lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 35 tahun) adalah
seorang pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko
Widodo-K.H Mar'uf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Dia merupakan
pendiri Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis
daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti
Singapura, Vietnam dan Thailand.
CEO Gojek tersebut lahir
pada 4 April 1984 di Singapura dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika
Algadri. Dikutip dari berbagai sumber, pria yang meraih gelar MBA dari Harvard
University ini memulai karir di McKinsey & Company di Jakarta.
Setelah itu, ia berlabuh di
e-commerce Zalora dari 2011-2012. Nadiem kemudian memutuskan meninggalkam
Zalora untuk fokus membangun Gojek.
Setelah meninggalkan Zalora,
dan sambil mengembangkan Gojek, Nadiem bekerja sebagai Chief Innovation Officer
di Kartuku sampai 2014. Hingga akhirnya benar-benar fokus mengembangkan Gojek,
dan kini berhasil menjadi salah satu startup besar di Indonesia dan Asia
Tenggara.
Nadiem Makarim tidak pernah
mengira bisnis transportasi yang dibangunnya mampu sebesar saat ini. Perusahaan
sudah memperluas bisnisnya ke luar Indonesia, termasuk Vietnam, Singapura, dan
Thailand.
"Saya rasa banyak
orang-orang yang dulu tidak percaya bahwa ojek bisa se-profesional sekarang dan
juga terpercaya saat ini. Hal ini cukup membuat saya frustrasi, karena saya
juga harus mengetahui secara persis pengendara ojek di Indonesia. Dengan
mengetahui mereka secara personal, saya segera sadar bahhwa sektor ini
benar-benar sungguh bernilai," ungkap Nadiem beberapa waktu lalu.


Gojek merupakan salah satu
platform on-demand sukses di Asia Tenggara. Perusahaan tersebut didirikan
awalnya sebagai sebuah call center untuk menghubungkan konsumen dengan kurir
pengiriman dan layanan ojek.
Kemudian, Gojek hadir dalam
bentuk aplikasi pada 2015 dengan tiga layanan yaitu GoRide, GoCar, dan GoMart.
Hingga akhirnya, Gojek bertransformasi menjadi "Super App" dengan
lebih dari 20 layanan. Beberapa layanan barunya adalah GoTix, GoPlay, GoBox,
dan GoGames.
Suntikan dana untuk Gojek
terus mengalir, termasuk dari raksasa internet dunia yakni Google. Perusahaan
besar Tanah Air pun melirik Gojek, termasuk Group Djarum dan Astra, dengan
menjadi investor pada tahun lalu.
Gojek semakin sukses setelah
meluncurkan Go-Viet. Goviet merupakan produk aplikasi penyedia jasa
transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Goje.
Sebelum berhasil bersama
Gojek, Nadiem Makarim pada tahun
2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey &
Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan
mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai
Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief
Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek
yang telah ia rintis sejak tahun 2011. Sekembalinya dari Harvard dengan gelar
MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey &
Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.
No comments